Hujan kan selalu ada meski terkadang ia membuat kita
resah dan takut tapi hujan juga bisa membawa kebahagiaan bagi kita semua dan
selalu begitu seterusnya.
Jika kita
mau berpikir tentang ada apa yang terjadi dibalik hujan. Hujan berarti sebuah
anugrah yang turun untuk membuat basah tanah yang kekeringan. Hujan juga bisa
berarti sebuah kesempatan untuk mendapatkan sumber air minum (tentu dengan
menyaringnya terlebih dahulu). Hujan dapat bermakna juga sebagai sebuah
sindiran. Ya, sebuah sindiran bagi manusia-manusia yang sombong bahwa
kesombongan mereka itu dikalahkan oleh sebuah gerakan air. Ya, air yang
terlihat sekilas sepele. Air yang tiap hari ditemui. Tanpa riak. Tanpa ombak.
Seakan-akan air selalu menurut. Tenang. Namun, air pun bisa menjadi tidak
sepele. Tidak sepele jika kita sering menyepelekannya. Air dapat menjadi sebuah
pemangsa yang ganas, dimanapun kita berada. Air dapat berubah menjadi predator
bagi mangsanya.
Ada makna tersimpan dalam hujan.
Hujan turun,mengikuti gravitasi,
Mengalir dari tempat tinggi ke yg lebih rendah. Hingga menguap dan kembali berkumpul di awan.
Hujan turun menyapu debu. Membasahi tanah,dan menyegarkan udara.
Hujan,sebuah anugrah yg bisa berubah bencana.
Sama seperti hidup.
Kita analogikan hidup kita seperti hujan,
Kita selalu bergerak,entah naik atau turun.
Tak pernah berhenti.
Dari tempat tinggi,ke tempat rendah.
Dari di atas,terjatuh,hingga akhirnya terbang kembali.
Ada makna tersimpan dalam hujan.
Hujan turun,mengikuti gravitasi,
Mengalir dari tempat tinggi ke yg lebih rendah. Hingga menguap dan kembali berkumpul di awan.
Hujan turun menyapu debu. Membasahi tanah,dan menyegarkan udara.
Hujan,sebuah anugrah yg bisa berubah bencana.
Sama seperti hidup.
Kita analogikan hidup kita seperti hujan,
Kita selalu bergerak,entah naik atau turun.
Tak pernah berhenti.
Dari tempat tinggi,ke tempat rendah.
Dari di atas,terjatuh,hingga akhirnya terbang kembali.
Rintikan air hujan bisa melubangi sebuah batu.
Bukan dengan kekuatan, tapi hanya dengan setetes demi setetes. Ketekunan
tetesanlah yang membuat batu berlubang.
Andai kegagalan adalah bagaikan hujan, dan kesuksesan
bagaikan matahari, maka kita butuh keduanya untuk bisa melihat pelangi.
0 komentar:
Posting Komentar