Kamis, 17 Maret 2016

Etika Dalam Menggunakan Komputer




1. Posisi Kepala dan Leher
    Posisi  kepala dan leher harus tegak dengan wajah menghadap langsung ke layar monitor. Leher tidak boleh membungkuk atau mengadah karena hal ini dapat menyebabkan sakit pada leher.

2. Pandangan Mata
    Untuk mengurangi radiasi monitor, sebaiknya jarak antara mata dengan monitor 35 - 60 cm.

3. Screen 
    Monitor sejajar dengan mata. Sudut pandang antara mata dengan monitor sejajar atau lebih rendah.

4. Posisi Pundak
    Posisi pundak tidak boleh terlalu terangkat dan terlalu kebawah. Hal ini dilakukan agar otot-otot pada bahu tidak tegang.

5. Posisi Punggung
    Untuk mendapat posisi punggung yang baik, seharusnya ditunjang dengan tempat duduk yang baik dan nyaman. Posisi punggung yang baik saat menggunakan komputer adalah posisi punggung yang tegak , tidak miring ke kiri atau ke kanan, tidak membungkuk dan tidak bersandar terlalu miring ke belakang.


6. Posisi Lengan dan Siku
    Posisi tangan harus tegak lurus terhadap keyboard. Posisi tangan juga tidak boleh bersandar pada padan keyboard dan juga tidak boleh terlalu tinggi. Posisi lengan yang baik ialah bila tangan berada di samping badan, dan siku membentuk 90 derajat.

7. Keyboard
    Posisikan keyboard sejajar dengan posisi siku.

8. Posisi Kaki
    Kaki diletakkan di lantai atau sandaran kaki dengan seluruh telapak kaki menyentuh lantai dan siku membentuk sudut tidak kurang dari 90 derajat.

Apa saja kesalahan-kesalahan yang mungkin akan Anda lakukan saat mengoperasikan komputer?
1. Mematikan Komputer Langsung Lewat Tombol On/Off
Jangan mematikan komputer dengan cara paksa, seperti mencabut saklar listrik atau menonaktifkan komputer lewat tombol power. Mematikan komputer secara paksa akan mengakibatkan banyak resiko, misalnya:
– File yang Anda buat—misalnya file dokumen—tidak tersimpan secara sempurna sehingga rusak ketika dibuka kembali.
– Ada banyak file yang akhirnya tidak bisa dihubungkan dengan aplikasi pembuatnya sehingga file-file itu – tidak bisa dibuka kembali.
– Munculnya bad sector pada hard disk.
– Kegagalan MS Windows dalam menyimpan konfigurasi sistem sehingga MS Windows menjadi gampang bermasalah.
Dan banyak lagi.
Oleh karena itu, matikan komputer dengan cara yang benar, yaitu memakai tombol Turn Off yang ada di Windows.
2. Antivirus Tidak Terpasang
Di jaman serba internet saat ini, janganlah berani untuk tidak memasang antivirus. Virus menyebar lewat internet dan pertukaran data. Jika Anda rajin berinternet, maka potensi komputer Anda diserang virus sangatlah tinggi. Oleh karena itu, janganlah lupa untuk memasang antivirus.
Mengapa seseorang tidak memasang antivirus di komputer mereka? Ada beberapa alasan. Yang pertama, tidak tahu bahwa antivirus itu penting. Kedua, merasa bahwa antivirus justru akan memperberat proses kerja komputer. Yang ketiga, tidak punya uang untuk membeli antivirus. Padahal, ada beberapa antivirus yang didistribusikan secara gratis. AVG 2011 misalnya, menawarkan versi Free Edition. Kehandalannya tidak diragukan lagi.
Jadi, karena ada antivirus gratisan, maka jangan lupa untuk memasang antivirus ke dalam komputer Anda. Jika tidak, data Anda—yang merepresentasikan kerja keras Anda selama ini—beresiko hilang dalam sekejap karena serbuan virus.

3. Sering Tak Sengaja Menghapus File
File bisa hilang karena banyak faktor. Salah satunya adalah kerusakan alat penyimpan file itu. Misalnya, hard disk di dalam komputer rusak atau USB Flash Disk yang kita miliki terendam air.
Tapi, file juga bisa hilang akibat kesalahan kita sendiri. Misalnya saja, secara tak sengaja kita menghapus file tertentu, padahal target penghapusan harusnya file yang lain.
Apabila Anda menghapus file secara tidak sengaja, lakukan prosedur di bawah ini untuk mengembalikan file itu:
– Berhentilah bekerja dan jangan simpan file lain apapun ke dalam hard disk, memory card, atau media penyimpanan lainnya dimana file yang terhapus berada. Menyimpan file baru hanya akan membuat file yang terhapus menjadi sulit dikembalikan lagi.
– Gunakan software file recovery tool untuk mengembalikan file yang hilang.
4. Jarang Meng-Update Windows
Apakah Anda menggunakan MS Windows? Kalau begitu, rajin-rajinlah meng-update Windows Anda agar komputer Anda menjadi lebih stabil. Jika Anda jarang meng-update Windows, maka beragam potensi yang berbahaya akan muncul. Misalnya saja, komputer Anda menjadi lebih rentan virus dan serangan hacker. Anda pun akan kesulitan untuk mengoperasikan aplikasi lain yang membutuhkan Windows yang sudah di-update. Sebagai contoh, kalau Anda menggunakan MS Office 2007, maka Windows XP yang Anda miliki harus mengandung service pack versi 2.
Kalau Anda memiliki koneksi internet, proses update Windows akan terasa jauh lebih mudah. Anda bisa membuat agar Windows mengecek fitur-fitur terbaru secara online dan jika sistem ini menemukannya, maka Windows akan diperbarui secara otomatis tanpa memaksa Anda untuk membelinya.
5. Ceroboh Memasukkan Password
Di dunia ini ada aplikasi unik yang disebut dengan nama Keylogger. Memang, aplikasi ini adalah aplikasi ‘abu-abu’. Artinya, bisa digunakan untuk hal yang buruk, tapi bisa juga dipakai untuk motif yang positif.
Pada prinsipnya, keylogger adalah aplikasi yang digunakan untuk merekam apapun yang Anda ketikkan di papan keyboard. Jadi, kalau Anda mengetik sesuatu, aplikasi ini akan merekamnya dan melaporkannya kepada si pemasang. Keylogger sendiri adalah aplikasi yang ‘ditanamkan’ di sebuah komputer dan bekerja secara background. Artinya, sebagai orang awam Anda tidak akan tahu kalau komputer itu dipasangi keylogger.
Kalau komputer itu sudah dipasangi keylogger, maka password yang Anda ketik juga bisa direkam oleh aplikasi ini. Selanjutnya, si pemasang keylogger akan membuka aplikasi ini dan melihat teks apa saja yang Anda ketik. Kalau mereka mampu membaca username dan password milik Anda, maka Anda patut waspada.
6. Menyimpan Password di Situs Pribadi
Pada bab sebelumnya, Anda belajar membuat password yang kompleks. Password semacam itu memang sulit ditebak orang lain. Namun bukan berarti password yang kompleks tidak menyimpan masalah baru. Bisa jadi, Anda sendiri yang lupa password tersebut. Kalau sudah begini, Anda pun akan merasa kerepotan.
Umumnya, kita mencatatkan password di suatu tempat. Kalau Anda punya komputer pribadi atau laptop, Anda bisa menyimpannya dalam bentuk file. Tapi berhati-hatilah saat menyimpan password di komputer pribadi. Kalau Anda tidak menguncinya, bisa jadi orang lain yang menggunakan komputer itu menemukan file tempat Anda menulis password.
7. Mencabut USB Flash Disk Sembarangan
Mengapa memasukkan USB Flash Disk lebih mudah dibanding mencabutnya? Itu karena saat memasukkan USB Flash Disk, Anda ingin memulai proses transfer data dari dan ke komputer Anda. Tidak ada masalah apapun jika Anda memasukkan USB Flash Disk. Masalahnya sekarang, saat Anda ingin mencabutnya, bisa jadi sistem komputer masih bekerja terhadap USB Flash Disk itu. Misalnya saja, data-data yang ingin Anda kopi masih ditransfer. Atau, file yang ada di USB Flash Disk sedang terbuka dan aktif.
Jika dalam kondisi seperti itu—file masih dikopi atau file masih dipakai bekerja—USB Flash Disk sudah Anda cabut, maka file-file itu akan corrupt. Istilah ini mengacu pada sebuah keadaan dimana file menjadi rusak karena tidak sempurna saat dikopi atau disimpan.
Oleh karena cabutlah USB Flash Disk secara aman. Apabila sistem komputer Anda masih melakukan transfer data, Windows akan memberi Anda peringatan dan USB Flash Disk tidak bisa dicabut secara aman.
8. Tidak Memasang Screen Saver
Kalau Anda masih menggunakan monitor tabung (CRT) atau malah membeli monitor komputer berjenis plasma, maka sebaiknya Anda memasang screen saver di komputer Anda terlebih jika Anda sering meninggalkan komputer berlama-lama dalam keadaan hidup. Mengapa? Salah satu kekurangan monitor tabung dan monitor plasma ada pada layarnya yang mudah memicu terjadinya efek “Burn-In” jika dibiarkan menyala terlalu lama saat menampilkan gambar yang statis (tidak bergerak). Repotnya, saat kita bekerja menggunakan komputer, gambar yang ada di layar monitor cenderung berbentuk gambar statis (misalnya menampilkan wallpaper Windows tanpa bergerak sama sekali). Jika ditinggal terlalu lama, maka akan muncul efek “Burn In” di atas.
Apa itu efek “Burn In”? Efek ini tidak Anda temukan di monitor berjenis LCD. Sebagian besar monitor yang beredar di pasaran memang berjenis LCD sehingga screen saver bukanlah prioritas utama saat menggunakan komputer. Namun jika Anda menggunakan monitor tabung atau plasma, maka efek “Burn In” ini perlu untuk dikenal walaupun hanya sekilas. Pada dasarnya, efek ini akan menimbulkan jejak gambar di layar monitor saat monitor itu dimatikan atau menampilkan gambar yang gelap. Jadi semacam bayangan dari gambar sebelumnya yang menempel di layar monitor. Hal ini terjadi karena fosfor yang ada di layar monitor menerima warna yang sama terus menerus hingga ketika layar itu menampilkan gambar yang berbeda, efek gambar sebelumnya akan tetap muncul.


9. Jarang Melakukan Defragmentasi
Ketika ada data yang ditulis di atas piringan hard disk, data-data itu diletakkan secara berurutan. Bayangkanlah kalau Anda meletakkan tabung-tabung LPG satu demi satu secara berurutan. Namun demikian dalam prosesnya, Anda melakukan tindakan-tindakan terhadap file-file itu. Misalnya saja, Anda menghapus salah satu file sehingga tempat dimana file itu berada menjadi kosong. Bayangkan jika seorang konsumen ini membeli tabung LPG dan ia ingin membeli tabung yang ada di tengah, bukan yang ada di urutan pertama. Otomatis, tempat dimana tabung tengah itu berada menjadi kosong.
Selanjutnya, jika Anda menyimpan file baru ke dalam hard disk, file itu bisa saja diletakkan di tempat yang ditinggalkan file pertama. Begitu seterusnya sehingga urut-urutan file di dalam hard disk menjadi tidak teratur lagi. Sama seperti kalau Anda meletakkan galon air mineral di tempat tabung LPG yang sudah laku dijual tadi. Akhirnya, tabung LPG dan air mineral diletakkan bersama-sama sehingga terkesan tidak rapi.
Kalau sudah begini, file-file yang ada di dalam hard disk tidak lagi teratur, tidak lagi berurutan, dan tampak kacau. Walaupun tidak membahayakan file-file itu, namun proses pembacaan data pada hard disk menjadi lebih lama karena file-file yang dulunya teratur, sekarang dipisah-pisahkan oleh file-file lain.
Di sinilah kita perlu melakukan proses defragmentasi, yaitu proses menyatukan file-file yang terpisah (terfragmentasi) agar menjadi lebih rapi.
10. Tidak Membeli UPS
UPS memang jarang dimiliki oleh pengguna awam dalam bidang komputer. Namun jika Anda tidak memilikinya, akan ada resiko yang cukup berat menanti Anda:
1. Jika Anda sedang bekerja dan tiba-tiba mati lampu, maka pekerjaan Anda akan hilang dalam sekejap, terlebih jika Anda tidak pernah menyimpan pekerjaan itu secara rutin.
2. Kalau Anda sempat menyimpannya, bisa jadi file itu rusak karena ada pemadaman yang tiba-tiba.
3. Sistem Windows Anda menjadi tidak stabil karena file-file konfigurasi yang harusnya disimpan dalam sistem menjadi tidak tersimpan sempurna.
4. Hard disk pun mudah bermasalah karena pemadaman listrik yang begitu tiba-tiba itu. Akan sering muncul bad sector dalam hard disk.
Oleh karena itu, pertimbangkanlah pembelian UPS ketika Anda menggunakan komputer. Tidak hanya membantu Anda menyelamatkan data saat terjadi pemadaman listrik, tetapi juga melindungi file-file dan perangkat keras yang ada di dalam komputer ketika terjadi pemutusan listrik tiba-tiba.

0 komentar:

Posting Komentar