1. Posisi Kepala dan Leher
Posisi kepala dan leher harus tegak dengan wajah
menghadap langsung ke layar monitor. Leher tidak boleh membungkuk atau mengadah
karena hal ini dapat menyebabkan sakit pada leher.
2. Pandangan Mata
Untuk mengurangi radiasi monitor, sebaiknya jarak antara
mata dengan monitor 35 - 60 cm.
3. Screen
Monitor sejajar dengan mata. Sudut pandang antara mata
dengan monitor sejajar atau lebih rendah.
4. Posisi Pundak
Posisi pundak tidak boleh terlalu terangkat dan terlalu
kebawah. Hal ini dilakukan agar otot-otot pada bahu tidak tegang.
5. Posisi Punggung
Untuk mendapat posisi punggung yang baik, seharusnya
ditunjang dengan tempat duduk yang baik dan nyaman. Posisi punggung yang baik
saat menggunakan komputer adalah posisi punggung yang tegak , tidak miring ke
kiri atau ke kanan, tidak membungkuk dan tidak bersandar terlalu miring ke
belakang.
6. Posisi Lengan dan Siku
Posisi tangan harus tegak lurus terhadap keyboard. Posisi
tangan juga tidak boleh bersandar pada padan keyboard dan juga tidak boleh
terlalu tinggi. Posisi lengan yang baik ialah bila tangan berada di samping
badan, dan siku membentuk 90 derajat.
7. Keyboard
Posisikan keyboard sejajar dengan posisi siku.
8. Posisi Kaki
Kaki diletakkan di lantai atau sandaran kaki dengan
seluruh telapak kaki menyentuh lantai dan siku membentuk sudut tidak kurang
dari 90 derajat.
Apa saja kesalahan-kesalahan yang mungkin akan Anda lakukan saat
mengoperasikan komputer?
1. Mematikan Komputer Langsung Lewat Tombol On/Off
Jangan mematikan komputer dengan cara paksa, seperti mencabut saklar listrik
atau menonaktifkan komputer lewat tombol power. Mematikan komputer secara paksa
akan mengakibatkan banyak resiko, misalnya:
– File yang Anda buat—misalnya file dokumen—tidak tersimpan secara sempurna
sehingga rusak ketika dibuka kembali.
– Ada banyak file yang akhirnya tidak bisa dihubungkan dengan aplikasi
pembuatnya sehingga file-file itu – tidak bisa dibuka kembali.
– Munculnya bad sector pada hard disk.
– Kegagalan MS Windows dalam menyimpan konfigurasi sistem sehingga MS
Windows menjadi gampang bermasalah.
Dan banyak lagi.
Oleh karena itu, matikan komputer dengan cara yang benar, yaitu memakai
tombol Turn Off yang ada di Windows.
2. Antivirus Tidak Terpasang
Di jaman serba internet saat ini, janganlah berani untuk tidak memasang
antivirus. Virus menyebar lewat internet dan pertukaran data. Jika Anda rajin
berinternet, maka potensi komputer Anda diserang virus sangatlah tinggi. Oleh
karena itu, janganlah lupa untuk memasang antivirus.
Mengapa seseorang tidak memasang antivirus di komputer mereka? Ada beberapa
alasan. Yang pertama, tidak tahu bahwa antivirus itu penting. Kedua, merasa
bahwa antivirus justru akan memperberat proses kerja komputer. Yang ketiga,
tidak punya uang untuk membeli antivirus. Padahal, ada beberapa antivirus yang
didistribusikan secara gratis.
AVG 2011
misalnya, menawarkan versi
Free
Edition. Kehandalannya tidak diragukan lagi.
Jadi, karena ada antivirus gratisan, maka jangan lupa untuk memasang
antivirus ke dalam komputer Anda. Jika tidak, data Anda—yang merepresentasikan
kerja keras Anda selama ini—beresiko hilang dalam sekejap karena serbuan virus.
3. Sering Tak Sengaja Menghapus File
File bisa hilang karena banyak faktor. Salah satunya adalah kerusakan alat
penyimpan file itu. Misalnya, hard disk di dalam komputer rusak atau USB Flash
Disk yang kita miliki terendam air.
Tapi, file juga bisa hilang akibat kesalahan kita sendiri. Misalnya saja,
secara tak sengaja kita menghapus file tertentu, padahal target penghapusan
harusnya file yang lain.
Apabila Anda menghapus file secara tidak sengaja, lakukan prosedur di bawah
ini untuk mengembalikan file itu:
– Berhentilah bekerja dan jangan simpan file lain apapun ke dalam hard disk,
memory card, atau media penyimpanan lainnya dimana file yang terhapus berada.
Menyimpan file baru hanya akan membuat file yang terhapus menjadi sulit
dikembalikan lagi.
– Gunakan software
file
recovery tool untuk mengembalikan file yang hilang.
4. Jarang Meng-Update Windows
Apakah Anda menggunakan MS Windows? Kalau begitu, rajin-rajinlah meng-update
Windows Anda agar komputer Anda menjadi lebih stabil. Jika Anda jarang
meng-update Windows, maka beragam potensi yang berbahaya akan muncul. Misalnya
saja, komputer Anda menjadi lebih rentan virus dan serangan hacker. Anda pun
akan kesulitan untuk mengoperasikan aplikasi lain yang membutuhkan Windows yang
sudah di-update. Sebagai contoh, kalau Anda menggunakan MS Office 2007, maka
Windows XP yang Anda miliki harus mengandung service pack versi 2.
Kalau Anda memiliki koneksi internet, proses update Windows akan terasa jauh
lebih mudah. Anda bisa membuat agar Windows mengecek fitur-fitur terbaru secara
online dan jika sistem ini menemukannya, maka Windows akan diperbarui secara
otomatis tanpa memaksa Anda untuk membelinya.
5. Ceroboh Memasukkan Password
Di dunia ini ada aplikasi unik yang disebut dengan nama Keylogger. Memang,
aplikasi ini adalah aplikasi ‘abu-abu’. Artinya, bisa digunakan untuk hal yang
buruk, tapi bisa juga dipakai untuk motif yang positif.
Pada prinsipnya, keylogger adalah aplikasi yang digunakan untuk merekam
apapun yang Anda ketikkan di papan keyboard. Jadi, kalau Anda mengetik sesuatu,
aplikasi ini akan merekamnya dan melaporkannya kepada si pemasang. Keylogger
sendiri adalah aplikasi yang ‘ditanamkan’ di sebuah komputer dan bekerja secara
background. Artinya, sebagai orang awam Anda tidak akan tahu kalau komputer itu
dipasangi keylogger.
Kalau komputer itu sudah dipasangi keylogger, maka password yang Anda ketik
juga bisa direkam oleh aplikasi ini. Selanjutnya, si pemasang keylogger akan
membuka aplikasi ini dan melihat teks apa saja yang Anda ketik. Kalau mereka
mampu membaca username dan password milik Anda, maka Anda patut waspada.
6. Menyimpan Password di Situs Pribadi
Pada bab sebelumnya, Anda belajar membuat password yang kompleks. Password
semacam itu memang sulit ditebak orang lain. Namun bukan berarti password yang
kompleks tidak menyimpan masalah baru. Bisa jadi, Anda sendiri yang lupa
password tersebut. Kalau sudah begini, Anda pun akan merasa kerepotan.
Umumnya, kita mencatatkan password di suatu tempat. Kalau Anda punya
komputer pribadi atau laptop, Anda bisa menyimpannya dalam bentuk file. Tapi
berhati-hatilah saat menyimpan password di komputer pribadi. Kalau Anda tidak
menguncinya, bisa jadi orang lain yang menggunakan komputer itu menemukan file
tempat Anda menulis password.
7. Mencabut USB Flash Disk Sembarangan
Mengapa memasukkan USB Flash Disk lebih mudah dibanding mencabutnya? Itu
karena saat memasukkan USB Flash Disk, Anda ingin memulai proses transfer data
dari dan ke komputer Anda. Tidak ada masalah apapun jika Anda memasukkan USB
Flash Disk. Masalahnya sekarang, saat Anda ingin mencabutnya, bisa jadi sistem
komputer masih bekerja terhadap USB Flash Disk itu. Misalnya saja, data-data
yang ingin Anda kopi masih ditransfer. Atau, file yang ada di USB Flash Disk
sedang terbuka dan aktif.
Jika dalam kondisi seperti itu—file masih dikopi atau file masih dipakai
bekerja—USB Flash Disk sudah Anda cabut, maka file-file itu akan corrupt.
Istilah ini mengacu pada sebuah keadaan dimana file menjadi rusak karena tidak
sempurna saat dikopi atau disimpan.
Oleh karena cabutlah USB Flash Disk secara aman. Apabila sistem komputer
Anda masih melakukan transfer data, Windows akan memberi Anda peringatan dan
USB Flash Disk tidak bisa dicabut secara aman.
8. Tidak Memasang Screen Saver
Kalau Anda masih menggunakan monitor tabung (CRT) atau malah membeli monitor
komputer berjenis plasma, maka sebaiknya Anda memasang screen saver di komputer
Anda terlebih jika Anda sering meninggalkan komputer berlama-lama dalam keadaan
hidup. Mengapa? Salah satu kekurangan monitor tabung dan monitor plasma ada
pada layarnya yang mudah memicu terjadinya efek “Burn-In” jika dibiarkan
menyala terlalu lama saat menampilkan gambar yang statis (tidak bergerak).
Repotnya, saat kita bekerja menggunakan komputer, gambar yang ada di layar
monitor cenderung berbentuk gambar statis (misalnya menampilkan wallpaper
Windows tanpa bergerak sama sekali). Jika ditinggal terlalu lama, maka akan
muncul efek “Burn In” di atas.
Apa itu efek “Burn In”? Efek ini tidak Anda temukan di monitor berjenis LCD.
Sebagian besar monitor yang beredar di pasaran memang berjenis LCD sehingga
screen saver bukanlah prioritas utama saat menggunakan komputer. Namun jika
Anda menggunakan monitor tabung atau plasma, maka efek “Burn In” ini perlu
untuk dikenal walaupun hanya sekilas. Pada dasarnya, efek ini akan menimbulkan
jejak gambar di layar monitor saat monitor itu dimatikan atau menampilkan
gambar yang gelap. Jadi semacam bayangan dari gambar sebelumnya yang menempel di
layar monitor. Hal ini terjadi karena fosfor yang ada di layar monitor menerima
warna yang sama terus menerus hingga ketika layar itu menampilkan gambar yang
berbeda, efek gambar sebelumnya akan tetap muncul.